Rabu, 28 Maret 2012

Manusia Sibuk Mengejar ‘Cinta' ???

Betapa sibuknya manusia mengejar cinta. Betapa berharganya cinta itu bagi mereka. Cinta isteri, cinta anak, cinta atasan, cinta masyarakat, dan cinta begitu banyak orang. Bahkan juga cinta binatang peliharaan.

Kenapa begitu? Karena mereka butuh merasakan kenyamanan hidup. Bagi mereka, betapa nyamannya hidup, bila segala dan siapapun yang ada di sekitarnya, merasa mencintai dan menyayanginya. Mereka berpandangan, bahwa dengan dicintai semakin banyak orang, mereka akan semakin aman, semakin merasa tentram, dan semakin bisa menerima uluran kebaikan.

Di satu sisi, anggapan itu memang benar. Islam memang menganjurkan kita menebar kebaikan, agar kitapun menerima beragam kebaikan. Tapi, satu hal yang bisa membuat semua upaya itu menjadi keliru dan salah sama sekali: "Sejauh manakah orang itu mengejar cinta Allah yang MahaKuasa?"

Bila seseorang sibuk mengejar cinta sesamanya, dan lalai mengejar cinta Allah, itu sama saja dengan orang yang mencari selamat dengan mengumpulkan ember dan selang buat mencari air, tapi lupa mencari sumber airnya.

Bila Allah murka kepada diri seseorang, apalah gunanya keridhaan, sanjungan dan kecintaan semua orang terhadapnya?

Dan kalaupun seluruh manusia membencinya, apakah itu bisa memberi bahaya buat dirinya, selama Allah mencintainya?

Maka, silakan sibuk mengejar cinta sesama, tapi mengejar cinta Allah haruslah menjadi upaya yang paling utama.

“Siapa saja yang mencari keridhaan Allah dengan hal-hal yang dimurkai oleh umat manusia, pasti Allahpun akan meridhainya, dan umat manusia juga akan menyukainya. Siapa saja yang mencari keridhaan umat manusia dengan hal-hal yang dimurkai oleh Allah, pasti Allahpun akan murka terhadapnya, sementara umat manusia justru akan membencinya."
[Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi IV : 609, oleh Ibnu Hibban I : 510, oleh Al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaa-id IV : 71. Juga oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannif VI : 198. Lalu oleh Ath-Thabrani X : 215]
Cinta manusiapun kerap dihargai dengan mahal. Banyak pria mengumbar uang tak terkira banyaknya, demi mengejar cinta wanita yang dia idam-idamkan. Lalu, seberapakah harga yang telah kita bayar, untuk mengejar cinta Allah? Simak, firman Allah berikut:

يَآأَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ إِن كُنتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلاً * وَإِن كُنتُنَّ تُرِدْنَ اللهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ اْلأَخِرَةَ فَإِنَّ اللهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu:”Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar. ” (Al-Ahzab : 28)

Dari totalitas amal yang telah kita lakukan, sudahkah terlihat jelas bahwa kita adalah hamba yang mengejar cinta Allah? Mengejar kehidupan akhirat, dan kenikmatan memandang wajah-Nya kelak?

Cinta seorang mukmin kepada Allah, seharusnya melebihi cinta kaum kafir terhadap tuhan-tuhan mereka.

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada….” (Al-Baqarah : 186)

Anas bin Malik radhiyallahu'anhu menceritakan,

Ada seorang pria berkata kepada Nabi shallallahu'alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah! Saya tidak mempunyai banyak persiapan baik amal shalat, puasa, maupun sedekah. Tapi saya hanya mencintai Allah Ta'ala dan Rasul-Nya.” Beliau shallallahu'alaihi wasallam lalu bersabda,

فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

“Engkau akan beserta dengan orang yang engkau cintai.”
[Riwayat. Al-Bukhari, No. 6171, Fath Al-Bari, 10/573, dan Muslim, No. 2639, 4/2033 dengan lafazh Al-Bukhari]

Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah berkata, “Mencintai Allah Ta'ala, bahkan mencintai Allah dan Rasul-Nya, merupakan kewajiban iman teragung sekaligus membentuk pondasi dan prinsip iman terbesar. Bahkan bisa dikatakan merupakan pondasi setiap amal keimanan dan apklikasi ajaran agama….”
[Al-Majmu’ Al-Fatawa, Syaikhul Al-Islam Ibnu Taimiyah 10/43, 49, Daar ‘Alam Al-Kutub, Riyadh]

“Allah Subhanahu wa ta'ala mendatangiku–yakni dalam mimpi–Dia berfirman kepadaku,

” اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَ حُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَ اْلعَمَلَ الَّذِيْ يَبْلُغُنِيْ حُبَّكَ”

“Hai Muhammad, ucapkanlah, ‘Ya Allah, sesungguh-nya aku memohon cinta-Mu, dan cinta orang yang mencintai-Mu, dan amal yang mengantarkan aku untuk mencintai-Mu.”
[Riwayat Ibnu Khuzaimah, bab At-Tauhid, hlm. 218-219; Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, 20/216, Ahmad, 5/23, Al-Hakim, 1/521, At-Tirmidzi, No. 3233. Kata beliau,”Hadits ini hasan shahih. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-At-Tirmidzi, No. 2582, 3 : 98]

Nah, teman-teman sekalian, koreksilah cinta kita kepada Allah. Sudahkah Allah menjadi yang paling engkau cintai dari siapapun?

Entahlakh ........

Rabu, 28 maret 2012
entah mengapa dan aku tak tahu apa maksud semua nya ya allah ,, aku hanya bisa terdiam ketika ku membaca itu , apakah itu petunjuk darimu ya allah atau apa ? itukah dibelangkanku dan ku berfikir semua sama ,,
apakah benar-benar yang terbaik untukku ??
dan mengapa akhir-akhir ini ortuku teruma ibuku serasa berubah dan berbeda kadang beliau mngrti apa mau saya dan kadan ortu mengekang apa yang menjadi kemauan saya...
tentunya saya ga ingin jadi anak yang durhaka dengan tidak nurut dengan omongan ortu ku , aku juga ingin selalu membuat orangtua ku bahagia dan tersenyum karnaku , dan ku jjuga yakin bahwa ridho ortu adalah ridhomueh .. haruskah ???
tidak !!! qu srahkan semuanyah padamueh ya allah ...

Selasa, 27 Maret 2012

Pacaran vs kehidupan-qu part one ----

hay guys semuanya ,, udda lama gg buat" catatan di my blog :)
harri ini saya ingin membuat catatan mengenai sedikitnya kehidupan percintaan ....
okeh kitta mulai yahh , bissmilahirohmanirohim :)
guys tau gag sieh apa itu pacaran ???
Pacaran adalah sebuah transaksi ,, waw appa yah mksud.a ???
yah akad pacaran ini dalam islam adalah batil dan islam g pernah mengajarkan kita menggunakan akad pacaran untuk mencintai lawan jenis yang kita sukai dan hanyalah akad ada akad nikah ga ad yang lain, dan selain itu semua aktifitas yang ada didalam pacaran ini mendekati zina , dalam sebuah hadist dikatakan wa'la takrobuzinnayg artinya "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dn jalan yang buruk (Qs. Al-Isra : 32 ,  ayat ini semakin menguatakan kita bahwa hukum pacaran dalam islam itu sebenernya dan jelas-jelas haram karena jelas disebutkan bahwa zina itu adalah perbuatan keji dan kita dilarang mendekatinya .. waww,,serem yahh ..
hmmmb tappi apakah kita bisa untuk meninggalkan itu yang nmanya pacaran  ???
yahh memank susah guys tappi sejujurnya kalo ada niat dan kemauan yg kuat kita pasti bissa dan itu pernah saya lakukan , walaupun jujur saya malu tuk menuliskan artikel ini krna sekarang saya menjalakan yang nmanya pacaran !! ku coba dan selalu mencoba untuk meninggalkan ini semua tapii kembali dan laggi ada sajja yang kira.a membuat hati saya goyah dengan segala argumentasi sahabat saya n ibu saya tentang si doi,, ya ku akui aku memank salah besar karna keimanan ku belum kuat,plin-plan n mudah diperngaruhi dan kadang ku sadar bahwa aktifitas yang ada dalam pacaran adalah haram jika ku ingat dulu aku pernah mencari ilmu dengan cara mengikuti kajian al-qur'an bersama sebuat saja namanya , teh wiiwiin (salah satu anggota Hisbut Tahir Indonesia) yang ilmunya sudah mencangkup insya allah ingin mencapai keseluruhan ) dan ilmu yang kudapatkan sangatlah bermanfaat tuk kehidupankuu dan dengan pegangan ilmu itu aku bener tegap n kokoh dalam menjani hidup ini pi ketika ku fakum dari aktifitas itu sedikitnya dengan ruang lingkup yg seperti ini dijaman sekarang kembali k.imananku goyah walapun alhamdulilah jilbab dan kewajibanku solat dan puasa insya allah dan harus masi ku pegang kokoh ,. keinginan untuk menjadi seorang muslimah yg sholeha kuat dan ada ingin meraihnya pi belum bisa ;( pi ku yakin suatu saat nanti aku pasti bisa untuk ituh sedikit tulisan ini ada sedikitnya tersentuh dan memahami,mengerti n ingin meninggalkan itu saya sangat senang sdkit.a saya membantu bagi para pembaca ,, tunggu lanjutannya guys ................
Bersambung.......................................................................................................................................

Entri Populer